Powered By Blogger

Selasa, 30 Maret 2010

Tips Kecantikan Wajah

Tips Kecantikan Wajah Murah dan Alami

cewek-cewek yang mau wajahnya cantik terawat tapi ga mau banyak keluar doku cobain aja tips-tips dibawah ini! Gampang koq!

1. Tomat

Masker tomat dipercaya dapat memulihkan kulit yang terbakar oleh sinar matahari.

Caranya : ambil ½ buah tomat yang masak dan masih segar, lumatkan dengan blender atau bisa juga ditumbuk. Tambahkan sedikit madu. Usapkan keseluruh wajah dan diamkan selama 15 menit. Setelah itu bersihkan wajah dengan air hangat menggunakan anduk kecil yang lembut/waslap/spons. Kemudian basuh dengan air dingin. Gampang kan?

2. Putih Telur + Nipis

Masker putih telur sangat cocok buat kamu-kamu yang bermasalah dengan minyak di wajah karena masker ini dapat mengurangi kadar minyak di wajah serta mengecilkan pori-pori. So, jerawat jadi berkurang deh. Penggunaannya cukup 2 kali dalam seminggu.

Mau coba? Gini neh caranya :

Kocok putih telur secukupnya aja, lalu tambahkan air jeruk nipis secukupnya juga. Usapkan masker ke seluruh wajah. Biarkan selama 15 menit. Setelah itu bersihkan dengan air hangat menggunakan lembut/waslap/spons. Setelah itu kompres wajah denga es batu.

3. Alpukat

Kulit kering atau normal, coba masker ini deh. Karena alpukat mengandung lemak, jadi buat yang kulitnya berminyak, disarankan untuk jangan mencoba.

Caranya : Lumatkan ¼ bagian alpukat yang sudah masak. Beri sedikit madu. Oleskan masker ke wajah. Diamkan 15 menit, lalu basuh wajah dengan air hangat, kemudian dengan air dingin.

Sama seperti masker telur+jeruk nipis, penggunaannya cukup 2 kali dalam seminggu.

4. Mentimun

mentimun dapat menghaluskan kulit, menyegarkan wajah dan meringkaskan pori. Mentimun juga dapat digunakan oleh segala jenis kulit.

Caranya sangat gampang, yaitu : potong mentimun tipis-tipis, lalu tempelkan pada wajah. Lakukan sambil berbaring ya, supa mentimunnya pada nggak jatuh, heee…

And klo mau merasakan sensani dinginnya, sebaiknya timunnya disimpan di kulkas, dijamin kamu pasti akan merasa lebih segar.

Masker mentimun juga bisa digunakan untuk penyegar wajah setelah menggunakan masker dari bahan lain.
Gimana teman-teman? Gampang kan? Murah lagi! So, sekarang tak perlu perawatan mahal bukan untuk mendapat wajah segar berseri.
mudah-mudahan tipsnya bermanfaat yaah..

Sumber: cwienn.wordpress.com
KEHAMILAN YANG PERLU DI WASPADAI

Ada beberapa kehamilan yang perlu dihindari, karena keadaan tersebut mungkin menimbulkan masalah. Bila seperti itu terlanjur terjadi, ibu perlu memeriksakan kehamilannya lebih sering dan meminta pertolongan persalinan kepada dokter/bidan. Ibu dan keluarganya perlu mengenali tanda bahaya pada kehamilan, persalinan dan nifas.
Kehamilan yang perlu diwaspadai adalah bila :

Umur ibu hamil kurang dari 20 tahun
Pada umur di bawah 20 th, rahim dan panggul seringkali belum tumbuh mencapai ukuran dewasa. Akibatnya ibu hamil pada usia itu mungkin mengalami persalinan lama/macet atau gangguan lainnya karena ketidaksiapan ibu untuk menerima tugas dan tanggung jawabnya sebagai orang tua

Umur ibu hamil lebih dari 35 tahun
Pada umur 35 tahun atau lebih kesehatan ibu sudah menurun, akibatnya ibu hamil pada usia itu kemungkinan lebih besar untuk mempunyai anak cacat, persalinan lama dan perdarahan.

Jumlah anak 4 orang atau lebih
Pada kehamilan rahim ibu teregang oleh adanya janin, bila terlalu sering melahirkan rahim akan semakin lemah. Bila ibu telah melahirkan 4 anak atau lebih makan perlu diwaspadai adanya gangguan pada waktu kehamilan, persalinan dan nifas. Pada kasus ini yang sering terjadi adalah perdarahan.

Jarak kelahiran kurang dari 2 tahun
Bila jarak kelahiran dengan anak sebelumnya kuran dari 2 tahun, rahim dan kesehatan ibu belum pulih dengan baik. Kehamilan dalam keadaan ini perlu diwaspadai karena ada kemungkinan pertumbuhan janin kurang baik, mengalami persalinan lama atau perdarahan
Ibu dengan tinggi badan kurang dari 145 cm
Bila tinggi badan ibu kurang dari 145 cm perlu diwaspadai bahwa ibu mungkin mempunyai panggul sempit, hingga sulit melahirkan. Walaupun tidak selalu demikian ibu harus merencanakan persalainannya dengan pertolongan bidan atau dokter.
Ibu dengan lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm
Ibu yang lingkar lengan atasnya kurang dari 23,5 cm perlu diwaspadai karena berarti ibu mungkin menderita kekurangan energi kronis (KEK) atau kekurangan gizi yang lama. Bila hamil ibu mungkin akan melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR). Pertumbuhan dan perkembangan janin mungkin terhambat, sehingga mempengaruhi kecerdasan anak nantinya.

Riwayat kehamilan dan persalinan sebelumnya
Bila ibu hamil pernah mengalami kehamilan dan persalinan yang bermasalah sebelumnya, ibu perlu perlu diperhatikan. Adapun riwayat itu adalah :
1. Perdarahan
2. Kejang-kejang
3. Demam tinggi
4. Persalinan lama (>12 jam)
5. Melahirkan dengan caesar
6. Bayi lahir mati
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

• Referensi

Penyakit menular seksual, atau PMS adalah berbagai infeksi yang dapat menular dari satu orang ke orang yang lain melalui kontak seksual. Menurut the Centers for Disease Control (CDC) terdapat lebih dari 15 juta kasus PMS dilaporkan per tahun. Kelompok remaja dan dewasa muda (15-24 tahun) adalah kelompok umur yang memiliki risiko paling tinggi untuk tertular PMS, 3 juta kasus baru tiap tahun adalah dari kelompok ini.
Hampir seluruh PMS dapat diobati. Namun, bahkan PMS yang mudah diobati seperti gonore telah menjadi resisten terhadap berbagai antibiotik generasi lama. PMS lain, seperti herpes, AIDS, dan kutil kelamin, seluruhnya adalah PMS yang disebabkan oleh virus, tidak dapat disembuhkan. Beberapa dari infeksi tersebut sangat tidak mengenakkan, sementara yang lainnya bahkan dapat mematikan. Sifilis, AIDS, kutil kelamin, herpes, hepatitis, dan bahkan gonore seluruhnya sudah pernah dikenal sebagai penyebab kematian. Beberapa PMS dapat berlanjut pada berbagai kondisi seperti Penyakit Radang Panggul (PRP), kanker serviks dan berbagai komplikasi kehamilan. Sehingga, pendidikan mengenai penyakit ini dan upaya-upaya pencegahan penting untuk dilakukan.
Penting untuk diperhatikan bahwa kontak seksual tidak hanya hubungan seksual melalui alat kelamin. Kontak seksual juga meliputi ciuman, kontak oral-genital, dan pemakaian “mainan seksual”, seperti vibrator. Sebetulnya, tidak ada kontak seksual yang dapat benar-benar disebut sebagai “seks aman” . Satu-satunya yang betul-betul “seks aman” adalah abstinensia. Hubungan seks dalam konteks hubungan monogamy di mana kedua individu bebas dari IMS juga dianggap “aman”. Kebanyakan orang menganggap berciuman sebagai aktifitas yang aman. Sayangnya, sifilis, herpes dan penyakit-penyakit lain dapat menular lewat aktifitas yang nampaknya tidak berbahaya ini. Semua bentuk lain kontak seksual juga berisiko. Kondom umumnya dianggap merupakan perlindungan terhadap IMS. Kondom sangat berguna dalam mencegah beberapa penyakit seperti HIV dan gonore. Namun kondom kurang efektif dalam mencegah herpes, trikomoniasis dan klamidia. Kondom memberi proteksi kecil terhadap penularan HPV, yang merupakan penyebab kutil kelamin.
Beberapa penyakit menular seksual:
• Klamidia – klamidia adalah PMS yang sangat berbahaya dan biasanya tidak menunjukkan gejala; 75% dari perempuan dan 25% dari pria yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala sama sekali.
• Gonore – gonore adalah salah satu PMS yang sering dialporkan. 40% penderita akan mengalami Penyakit Radang Panggul (PRP) jika tidak diobati, dan hal tersebut dapat menyebabkan kemandulan.
• Hepatitis B – vaksin pencegahan penyakit ini sudah ada, tapi sekali terkena penyakit ini tidak dapat disembuhkan; dapat menyebabkan kanker hati.
• Herpes – terasa nyeri dan dapat hilang timbul; dapat diobati untuk mengurangi gejala tetapi tidak dapat disembuhkan.
• HIV/AIDS – dikenal pertama kali pada tahun 1984, AIDS adalah penyebab kematian ke enam pada laki-laki dan perempuan muda. Virus ini fatal dan menimbulkan rasa sakit yang cukup lama sebelum kemudian meninggal.
• Human Papilloma Virus (HPV) & Kutil kelamin – PMS yang paling sering, 33% dari perempuan memiliki virus ini, yang dapat menyebabkan kanker serviks dan penis dan nyeri pada kelamin.
• Sifilis – jika tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan otak dan hati yang serius.
• Trikomoniasis – dapat menyebabkan keputihan yang berbusa atau tidak ada gejala sama sekali. Pada perempuan hamil dapat menyebabkan kelahiran premature.

Klamidia
Tipe: Bakterial
Cara Penularan: Hubungan seks vaginal dan anal.
Gejala: Sampai 75% kasus pada perempuan dan 25% kasus pada laki-laki tidak menunjukkan gejala. Gejala yang ada meliputi keputihan yang abnormal, dan rasa nyeri saat kencing baik pada laki-laki maupun perempuan. Perempuan juga dapat mengalami rasa nyeri pada perut bagian bawah atau nyeri saat hubungan seksual, pada laki-laki mungkin akan mengalami pembengkakan atau nyeri pada testis.
Pengobatan: Infeksi dapat diobati dengan antibiotik. Namun pengobatan tersebut tidak dapat menghilangkan kerusakan yang timbul sebelum pengobatan dilakukan.
Konsekuensi yang mungkin terjadi pada orang yang terinfeksi: Pada perempuan, jika tidak diobati, sampai 30% akan mengalami Penyakit Radang Panggul (PRP) yang pada gilirannya dapat menyebabkan kehamilan ektopik, kemandulan dan nyeri panggul kronis. Pada laki-laki, jika tidak diobati, klamidia akan menyebabkan epididymitis, yaitu sebuah peradangan pada testis (tempat di mana sperma disimpan), yang mungkin dapat menyebabkan kemandulan. Individu yang terinfeksi akan berisiko lebih tinggi untuk terinfeksi HIV jika terpapar virus tersebut.
Konsekuensi yang mungkin terjadi pada janin dan bayi baru lahir: lahir premature, pneumonia pada bayi dan infeksi mata pada bayi baru lahir yang dapat terjadi karena penularan penyakit ini saat proses persalinan.
Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seksual secara vaginal maupun anal dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satunya cara pencegahan yang 100% efektif. Kondom dapat mengurangi tetapi tidak dapat menghilangkan sama sekali risiko tertular penyakit ini.

Gonore
Tipe: Bakterial
Cara penularan: Hubungan seks vaginal, anal dan oral.
Gejala: Walaupun beberapa kasus tidak menunjukkan gejala, jika gejala muncul, sering hanya ringan dan muncul dalam 2-10 hari setelah terpapar. Gejala-gejala meliputi discharge dari penis, vagina, atau rektum dan rasa panas atau gatal saat buang air kecil.
Pengobatan: Infeksi dapat disembuhkan dengan antibiotik. Namun tidak dapat menghilangkan kerusakan yang timbul sebelum pengobatan dilakukan.
Konsekuensi yang mungkin timbul pada orang yang terinfeksi: Pada perempuan jika tidak diobati, penyakit ini merupakan penyebab utama Penyakit Radang Panggul, yang kemudian dapat menyebabkan kehamilan ektopik, kemandulan dan nyeri panggul kronis. Dapat menyebabkan kemandulan pada pria. Gonore yang tidak diobati dapat menginfeksi sendi, katup jantung dan/atau otak.
Konsekuensi yang mungkin timbul pada janin dan bayi baru lahir: Gonore dapat menyebabkan kebutaan dan penyakit sistemik seperti meningitis dan arthritis sepsis pada bayi yang terinfkesi pada proses persalinan. Untuk mencegah kebutaan, semua bayi yang lahir di rumah sakit biasanya diberi tetesan mata untuk pengobatan gonore.
Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seksual baik vaginal, anal dan oral dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satunya cara yang 100% efektif untuk pencegahan. Kondom dapat mengurangi tetapi tidak dapat menghilangkan sama sekali risiko penularan penyakit ini.

Hepatitis B (HBV)
Tipe: Viral
Cara Penularan: Hubungan seks vaginal, oral dan khususnya anal; memakai jarum suntik bergantian; perlukaan kulit karena alat-alat medis dan kedokteran gigi; melalui transfusi darah.
Gejala: Sekitar sepertiga penderita HBV tidak menunjukkan gejala. Gejala yang muncul meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, lemah, kehilangan nafsu makan, muntah dan diare. Gejala-gejala yang ditimbulkan karena gangguan di hati meliputi air kencing berwarna gelap, nyeri perut, kulit menguning dan mata pucat.
Pengobatan: Belum ada pengobatan. Kebanyakan infeksi bersih dengan sendirinya dalam 4-8 minggu. Beberapa orang menjadi terinfeksi secara kronis.
Konsekuensi yang mungkin timbul pada orang yang terinfeksi: Untuk orang-orang yang terinfeksi secara kronis, penyakit ini dapat berkembang menjadi cirrhosis, kanker hati dan kerusakan sistem kekebalan.
Konsekuensi yang mungkin timbul pada janin dan bayi baru lahir: Perempuan hamil dapat menularkan penyakit ini pada janin yang dikandungnya. 90% bayi yang terinfeksi pada saat lahir menjadi karier kronik dan berisiko untuk tejadinya penyakit hati dan kanker hati. Mereka juga dapat menularkan virus tersebut. Bayi dari seorang ibu yang terinfeksi dapat diberi immunoglobulin dan divaksinasi pada saat lahir, ini berpotensi untuk menghilangkan risiko infeksi kronis.
Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seks dengan orang yang terinfeksi khususnya seks anal, di mana cairan tubuh, darah, air mani dan secret vagina paling mungkin dipertukarkan adalah satu-satunya cara pencegahan yang 100% efektif mencegah penularan virus hepatitis B melalui hubungan seks. Kondom dapat menurunkan risiko tetapi tidak dapat sama sekali menghilangkan risiko untuk tertular penyakit ini melalui hubungan seks. Hindari pemakaian narkoba suntik dan memakai jarum suntik bergantian. Bicarakan dengan petugas kesehatan kewaspadaan yang harus diambil untuk mencegah penularan Hepatitis B, khususnya ketika akan menerima tranfusi produk darah atau darah. Vaksin sudah tersedia dan disarankan untuk orang-orang yang berisiko terkena infeksi Hepatitis B. Sebagai tambahan, vaksinasi Hepatitis B sudah dilakukan secara rutin pada imunisasi anak-anak sebagaimana direkomendasikan oleh the American Academy of Pediatrics.

Herpes Genital (HSV-2)
Tipe: Viral
Cara Penularan: Herpes menyebar melalui kontak seksual antar kulit dengan bagian-bagian tubuh yang terinfeksi saat melakukan hubungan seks vaginal, anal atau oral. Virus sejenis dengan strain lain yaitu Herpes Simplex Tipe 1 (HSV-1) umumnya menular lewat kontak non-seksual dan umumnya menyebabkan luka di bibir. Namun, HSV-1 dapat juga menular lewat hubungan seks oral dan dapat menyebabkan infeksi alat kelamin.
Gejala-gejala: Gejala-gejala biasanya sangat ringan dan mungkin meliputi rasa gatal atau terbakar; rasa nyeri di kaki, pantat atau daerah kelamin; atau keputihan. Bintil-bintil berair atau luka terbuka yang terasa nyeri juga mungkin terjadi, biasanya di daerah kelamin, pantat, anus dan paha, walaupun dapat juga terjadi di bagian tubuh yang lain. Luka-luka tersebut akan sembuh dalam beberapa minggu tetapi dapat muncul kembali.
Pengobatan: Belum ada pengobatan untuk penyakit ini. Obat anti virus biasanya efektif dalam mengurangi frekuensi dan durasi (lamanya) timbul gejala karena infeksi HSV-2.
Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Orang yang Terinfeksi: Orang yang terinfeksi dan memiliki luka akan meningkat risikonya untuk terinfeksi HIV jika terpapar sebab luka tersebut menjadi jalan masuk virus HIV.
Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Janin dan Bayi: Perempuan yang mengalami episode pertama dari herpes genital pada saat hamil akan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terjadinya kelahiran prematur. Kejadian akut pada masa persalinan merupakan indikasi untuk dilakukannya persalinan dengan operasi cesar sebab infeksi yang mengenai bayi yang baru lahir akan dapat menyebabkan kematian atau kerusakan otak yang serius.
Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seks secara vaginal, anal dan oral dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satunya cara pencegahan yang 100% efektif mencegah penularan virus herpes genital melalui hubungan seks. Kondom dapat mengurangi risiko tetapi tidak dapat samasekali menghilangkan risiko tertular penyakit ini melalui hubungan seks. Walaupun memakai kondom saat melakukan hubungan seks, masih ada kemungkinan untuk tertular penyakit ini yaitu melalui adanya luka di daerah kelamin.

HIV/AIDS
Tipe: Viral
Cara Penularan: Hubungan seks vaginal, oral dan khususnya anal; darah atau produk darah yang terinfeksi; memakai jarum suntik bergantian pada pengguna narkoba; dan dari ibu yang terinfeksi kepada janin dalam kandungannya, saat persalinan, atau saat menyusui.
Gejala-gejala: Beberapa orang tidak mengalami gejala saat terinfeksi pertama kali. Sementara yang lainnya mengalami gejala-gejala seperti flu, termasuk demam, kehilangan nafsu makan, berat badan turun, lemah dan pembengkakan saluran getah bening. Gejala-gejala tersebut biasanya menghilang dalam seminggu sampai sebulan, dan virus tetap ada dalam kondisi tidak aktif (dormant) selama beberapa tahun. Namun, virus tersebut secara terus menerus melemahkan sistem kekebalan, menyebabkan orang yang terinfeksi semakin tidak dapat bertahan terhadap infeksi-infeksi oportunistik.
Pengobatan: Belum ada pengobatan untuk infeksi ini. Obat-obat anti retroviral digunakan untuk memperpanjang hidup dan kesehatan orang yang terinfeksi. Obat-obat lain digunakan untuk melawan infeksi oportunistik yang juga diderita.
Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Orang yang Terinfeksi: Hampir semua orang yang terinfeksi HIV akhirnya akan menjadi AIDS dan meninggal karena komplikasi-komplikasi yang berhubungan dengan AIDS.
Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Janin dan Bayi: 20-30% dari bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi HIV akan terinfeksi HIV juga dan gejala-gejala dari AIDS akan muncul dalam satu tahun pertama kelahiran. 20% dari bayi-bayi yang terinfeksi tersebut akan meninggal pada saat berusia 18 bulan. Obat antiretroviral yang diberikan pada saat hamil dapat menurunkan risiko janin untuk terinfeksi HIV dalam proporsi yang cukup besar. Lihat Prenatal Risk Assessment: AIDS untuk infomasi lebih lanjut tentang AIDS dan kehamilan.
Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi, khususnya hubungan seks anal, di mana cairan tubuh, darah, air mani atau secret vagina paling mungkin dipertukarkan, adalah satu-satunya cara yang 100% efektif untuk mencegah penularan HIV melalui hubungan seks. Kondom dapat menurunkan risiko penularan tetapi tidak menghilangkan sama sekali kemungkinan penularan. Hindari pemakaian narkoba suntik dan saling berbagi jarum suntik. Diskusikan dengan petugas kesehatan tindakan kewaspadaan yang harus dilakukan untuk mencegah penularan HIV, terutama saat harus menerima transfusi darah maupun produk darah.
Sebuah ciuman, apakah sekedar sebuah ciuman?
Bahkan ciuman dapat merupakan sumber infeksi. Menurut Centers for Disease Control Amerika Serikat, "Ciuman dengan mulut terbuka dianggap sebagai aktifitas seksual yang sangat kecil risikonya untuk terjadinya penularan HIV. Namun, ciuman dengan mulut terbuka dalam waktu yang lama dapat merusak mulut atau bibir sehingga memungkinkan HIV berpindah dari orang yang terinfeksi ke pasangannya dan memasuki tubuh pasangan tersebut melalui luka yang ada di mulut. Karena adanya kemungkinan risiko penularan ini, CDC merekomendasikan pelarangan untuk berciuman dengan mulut terbuka dengan pasangan yang terinfeksi. Sebuah kasus mengindikasikan adanya seorang perempuan yang terinfeksi HIV dari pasangannya karena terpapar darah yang terkontaminasi saat melakukan ciuman dengan mulut terbuka. Morbidity and Mortality Weekly Report tanggal 11 Juli 11, 1997, berisi artikel tentang hal ini".
Sumber: Centers for Disease Control (info lebih lanjut.)

Human Papilloma Virus (HPV)
Tipe: Viral
Cara Penularan: Hubungan seksual vaginal, anal atau oral.
Gejala-gejala: Tonjolan yang tidak sakit, kutil yang menyerupai bunga kol tumbuh di dalam atau pada kelamin, anus dan tenggorokan.
Pengobatan: Tidak ada pengobatan untuk penyakit ini. Kutil dapat dihilangkan dengan cara-cara kimia, pembekuan, terapi laser atau bedah.
Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Orang yang Terinfeksi: HPV adalah virus yang menyebabkan kutil kelamin. Beberapa strains dari virus ini berhubungan kuat dengan kanker serviks sebagaimana halnya juga dengan kanker vulva, vagina, penis dan anus. Pada kenyataannya 90% penyebab kanker serviks adalah virus HPV. Kanker serviks ini menyebabkan kematian 5.000 perempuan Amerika setiap tahunnya.
Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Janin dan Bayi: Pada bayi-bayi yang terinfeksi virus ini pada proses persalinan dapat tumbuh kutil pada tenggorokannya yang dapat menyumbat jalan nafas sehingga kutil tersebut harus dikeluarkan.
Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seks secara vaginal, anal dan oral dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satunya cara pencegahan yang 100% efektif mencegah penularan. Kondom hampir tidak berfungsi sama sekali dalam mencegah penularan virus ini melalui hubungan seks.

Sifilis
Tipe: Bakterial
Cara Penularan: Cara penularan yang paling umum adalah hubungan seks vaginal, anal atau oral. Namun, penyakit ini juga dapat ditularkan melalui hubungan non-seksual jika ulkus atau lapisan mukosa yang disebabkan oleh sifilis kontak dengan lapisan kulit yang tidak utuh dengan orang yang tidak terinfeksi.
Gejala-gejala: Pada fase awal, penyakit ini menimbulkan luka yang tidak terasa sakit atau "chancres" yang biasanya muncul di daerah kelamin tetapi dapat juga muncul di bagian tubuh yang lain, jika tidak diobati penyakit akan berkembang ke fase berikutnya yang dapat meliputi adanya gejala ruam kulit, demam, luka pada tenggorokan, rambut rontok dan pembengkakan kelenjar di seluruh tubuh.
Pengobatan: Penyakit ini dapat diobati dengan penisilin; namun, kerusakan pada organ tubuh yang telah terjadi tidak dapat diperbaiki.
Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Orang yang Terinfeksi: Jika tidak diobati, sifilis dapat menyebabkan kerusakan serius pada hati, otak, mata, sistem saraf, tulang dan sendi dan dapat menyebabkan kematian. Seorang yang sedang menderita sifilis aktif risikonya untuk terinfeksi HIV jika terpapar virus tersebut akan meningkat karena luka (chancres) merupakan pintu masuk bagi virus HIV.
Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Janin dan Bayi: Jika tidak diobati, seorang ibu hamil yang terinfeksi sifilis akan menularkan penyakit tersebut pada janin yang dikandungnya. Janin meninggal di dalam dan meninggal pada periode neonatus terjadi pada sekitar 25% dari kasus-kasus ini. 40-70% melahirkan bayi dengan sifilis aktif. Jika tidak terdeteksi, kerusakan dapat terjadi pada jantung, otak dan mata bayi.
Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seks secara vaginal, anal dan oral dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satunya cara pencegahan yang 100% efektif mencegah penularan sifilis melalui hubungan seksual. Kondom dapat mengurangi tetapi tidak menghilangkan risiko tertular penyakit ini melalui hubungan seks. Masih ada kemungkinan tertular sifilis walaupun memakai kondom yaitu melalui luka yang ada di daerah kelamin. Usaha untuk mencegah kontak non-seksual dengan luka, ruam atau lapisan bermukosa karena adanya sifilis juga perlu dilakukan.

Trikomoniasis
Tipe: Disebabkan oleh protozoa Trichomonas vaginalis.
Prevalensi: Trikomoniasis adalah PMS yang dapat diobati yang paling banyak terjadi pada perempuan muda dan aktif seksual. Diperkirakan, 5 juta kasus baru terjadi pada perempuan dan laki-laki.
Cara Penularan: Trikomoniasis menular melalui kontak seksual. Trichomonas vaginalis dapat bertahan hidup pada benda-benda seperti baju-baju yang dicuci, dan dapat menular dengan pinjam meminjam pakaian tersebut.
Gejala-gejala: Pada perempuan biasa terjadi keputihan yang banyak, berbusa, dan berwarna kuning-hijau. Kesulitan atau rasa sakit pada saat buang air kecil dan atau saat berhubungan seksual juga sering terjadi. Mungkin terdapat juga nyeri vagina dan gatal atau mungkin tidak ada gejala sama sekali. Pada laki-laki mungkin akan terjadi radang pada saluran kencing, kelenjar, atau kulup dan/atau luka pada penis, namun pada laki-laki umumnya tidak ada gejala.
Pengobatan: Penyakit ini dapat disembuhkan. Pasangan seks juga harus diobati.
Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Orang yang Terinfeksi: Radang pada alat kelamin pada perempuan yang terinfeksi trikomoniasis mungkin juga akan meningkatkan risiko untuk terinfeksi HIV jika terpapar dengan virus tersebut. Adanya trikomoniasis pada perempuan yang juga terinfeksi HIV akan meningkatkan risiko penularan HIV pada pasangan seksualnya.
Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Janin dan Bayi: Trikomoniasis pada perempuan hamil dapat menyebabkan ketuban pecah dini dan kelahiran prematur.
Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seks secara vaginal dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satu cara pencegahan yang 100% efektif mencegah penularan trikomoniasis melalui hubungan seksual. Kondon dan berbagai metode penghalang sejenis yang lain dapat mengurangi tetapi tidak menghilangkan risiko untuk tertular penyakit ini melalui hubungan seks. Hindari untuk saling pinjam meminjam handuk atau pakaian dengan orang lain untuk mencegah penularan non-seksual dari penyakit ini.
Infeksi Saluran Reproduksi lain yang tidak dipaparkan di sini di antaranya:
• Bakterial Vaginosis – Menyebabkan nyeri saat buang air kecil, jika tidak diobati dapat menyebabkan kegagalan ginjal.
• Kandidiasis - Kandidiasis, atau infeksi jamur, sesungguhnya bukan PMS namun dapat juga ditularkan melalui hubungan seksual, menyebabkan rasa seperti terbakar, gatal dan tidak nyaman. Dapat diobati dengan obat yang dijual tanpa resep, namun biasanya dapat kambuh. info lebih lanjut.
• Chancroid – Luka atau bintil yang besar dan nyeri, dapat pecah.
• Granuloma Inguinale – Menyebabkan luka-luka yang tidak terasa sakit yang dapat membesar dan mudah berdarah.
• Lymphogranuloma Venereum – Menyebabkan lesi-lesi, luka dan abses pada lipat paha.
• Molluscum Contagiosum – Virus ini menyebabkan lesi-lesi yang halus dan mengkilap yang harus dihilangkan satu per satu oleh dokter.
• Mucopurulent Cervicitis (MPC) – Menyebabkan keluarnya keputihan dari serviks, dapat menyebabkan Penyakit Radang Panggul atau keguguran pada ibu hamil.
• Nongonococcal Urethritis (NGU) – Mengenai laki-laki dan dapat menyebabkan masalah pada saat buang air kecil, dapat disebabkan oleh klamidia.
• Penyakit Radang Panggul/Pelvic Inflammatory Disease (PID) – Dapat disebabkan oleh berbagai bakteri, menular melalui hubungan seksual atau cara-cara lain. Dapat menyebabkan rasa nyeri, kemandulan dan bahkan kematian.

Jumat, 12 Maret 2010

artikel

ASFIKSIA NEONATORUM
Definisi
Asfiksia neonatorum adalah kegagalan bernapas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir yang ditandai dengan keadaan PaO2 di dalam darah rendah (hipoksemia), hiperkarbia (PaCO2 meningkat) dan asidosis.
Etiologi
1. Faktor neonatus
- Hipoksia ibu
- Gangguan aliran darah uterus
2. Faktor plasenta
3. Faktor fetus
4. Faktor ibu
Patofisiologi
Penyebab asfiksia dapat berasal dari faktor ibu, janin dan plasenta. Adanya hipoksia dan iskemia jaringan menyebabkan perubahan fungsional dan biokimia pada janin. Faktor ini yang berperan pada kejadian asfiksia.
Gejala Klinik
Bayi tidak bernapas atau napas megap-megap, denyut jantung kurang dari 100 x/menit, kulit sianosis, pucat, tonus otot menurun, tidak ada respon terhadap refleks rangsangan.
Manifestasi Klinis
1. Serangan jantung
2. Ptekie hemorragis
3. Sianosis dan kongestif
4. Penemuan jalan napas
Diagnosis
anamnesis : gangguan/kesulitan waktu lahir, lahir tidak bernafas/menangis.
Pemeriksaan fisik :
Nilai Apgar
klinis 0 1 2
detak jantung tidak ada < 100 x/menit >100x/menit
pernafasan tidak ada tak teratur tangis kuat
refleks saat jalan nafas dibersihkan tidak ada menyeringai batuk/bersin
tonus otot lunglai fleksi ekstrimitas (lemah) fleksi kuat gerak aktif
warna kulit biru pucat tubuh merah ekstrimitas biru merah seluruh tubuh
nilai 0-3 : asfiksia berat
nilai 4-6 : asfiksia sedang
nilai 7-10 : normal
Dilakukan pemantauan nilai apgar pada menit ke-1 dan menit ke-5, bila nilai apgar 5 menit masih kurang dari 7 penilaian dilanjutkan tiap 5 menit sampai skor mencapai 7. Nilai apgar berguna untuk menilai keberhasilan resusitasi bayi baru lahir dan menentukan prognosis, bukan untuk memulai resusitasi karena resusitasi dimulai 30 detik setelah lahir bila bayi tidak menangis. (bukan 1 menit seperti penilaian skor apgar)
Pemeriksaan Penunjang :
1. Foto polos dada
2. USG kepala
3. laboratorium : darah rutin, analisa gas darah, serum elektrolit
Pemeriksaan Diagnostik
1. Analisa Gas darah
2. Elektrolit darah
3. Gula darah
4. Baby gram (RO dada)
5. USG (kepala)
Komplikasi
Meliputi berbagai organ yaitu :
1. otak : hipoksik iskemik ensefalopati, edema serebri, palsi serebralis
2. jantung dan paru : hipertensi pulmonal persisten pada neonatus, perdarahan paru, edema paru
3. gastrointestinal : enterokolitis nekrotikans
4. ginjal : tubular nekrosis akut, siadh
5. hematologi : dic
Penatalaksanaan
Ada beberapa tahap: ABC resusitasi,
• A= memastikan saluran nafas terbuka
• B= memulai pernafasan
• C= mempertahankan sirkulasi (peredaran darah)
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
1. Pernafasan yang cepat
2. Pernafasan cuping hidung
3. Sianosis
4. Nadi cepat
5. Reflek lemah
6. Warna kulit biru atau pucat
7. Penilaian apgar skor menunjukkan adanya asfiksia, seperti asfiksia ringan (7-10), sedang (4-6), dan berat (0-3)
Diagnosis / masalah keperawatan
1. Gangguan pertukaran gas
2. Penurunan kardiac out put
3. Intoleransi aktifitas
4. Gangguan perfusi jaringan (renal)
5. Resiko tinggi terjadi infeksi
6. Kurangnya pengetahuan
Intervensi keperawatan
1. Gangguan pertukaran gas :
Monitoring gas darah, mengkaji denyut nadi, monitoring sistem jantung dan paru (resusitasi), memberikan oksigen yang adekuat.
2. Penurunan kardiac out put :
Monitoring jantung paru, mengkaji tanda vital, memonitor perfusi jaringan tiap 2-4 jam, monitor denyut nadi, memonitor intake dan out put serta melakukan kolaborasi dalam pemberian vasodilator.
3. Intoleransi aktifitas :
Menyediakan stimulasi lingkungan yang minimal, menyediakan monitoring jantung paru, mengurangi sentuhan, melakukan kolaborasi analgetik sesuai kondisi, memberikan posisi yang nyaman.
4. Gangguan perfusi jaringan (renal)
Pemberian diuretik sesuai dengan indikasi, monitor laboratorium urine, pemeriksaan darah.
5. Resiko tinggi terjadi infeksi
Memperhatikan teknik aseptik
6. Kurangnya pengetahuan
DAFTAR PUSTAKA
• Anonim. Asfiksia Pada Bayi. http://www.google.com/.
Hidayat, Aziz Alimul. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Edisi 1. Jakarta : Salemba Medika.
Hipertensi Dapat Sebabkan Kerusakan Ginjal

- Peningkatan tekanan darah hingga melebihi ambang batas normal (hipertensi) dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal dan bisa merupakan salah satu gejala munculnya penyakit ginjal.

Dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan ginjal hipertensi Dr.J. Pudji Rahardjo, SpPD-KGH di Jakarta, Rabu, menjelaskan bila tekanan darah melebihi 140 mmHg/90 mmHg maka aliran darah ke ginjal akan terganggu.

Bila salah satu faktor pendukung kerja ginjal, misalnya aliran darah ke ginjal, jaringan ginjal atau saluran pembuangan ginjal terganggu atau rusak maka fungsi ginjal akan terganggu atau berhenti sama sekali (gagal ginjal tahap akhir), kata dr. Pudji.

"Ateroskeloris menyebabkan aliran darah ke organ berkurang dan bisa mengakibatkan kematian sel organ, kalau organnya ginjal menyebabkan gagal ginjal," ujarnya.

Ia menjelaskan, seorang penderita gagal ginjal tahap akhir hanya bisa bertahan hidup dengan menjalankan cuci darah (hemodialisis) seumur hidupnya.

"Dan itu biayanya sangat mahal, sekitar Rp600 ribu sampai Rp700 ribu untuk sekali dialisis. Padahal seorang penderita gagal ginjal paling tidak harus cuci darah dua kali seminggu," jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskan pula bahwa ada hubungan timbal balik antara hipertensi dan penyakit ginjal.

Adanya kerusakan pada bagian ginjal tertentu, terutama bagian korteks/lapisan luar, kata dia, akan merangsang produksi hormon renin yang akan menstimulasi terjadinya peningkatan tekanan darah dan hipertensi.

Selain itu, saat ginjal rusak ekskresi atau pengeluaran air dan garam akan terganggu sehingga mengakibatkan isi rongga pembuluh darah meningkat dan tekanan darah naik.

Hipertensi, yang sebagian besar disebabkan oleh faktor keturunan, kebiasaan makan garam, stress dan gangguan metabolisme lemak dan karbohidrat, merupakan gangguan kesehatan yang diderita 10 persen-30 persen orang dewasa di semua negara di dunia.

Terapi hipertensi yang ditujukan untuk menurunkan tekanan darah menjadi kurang dari 140 mmHg/90 mmHg, kata dia, bisa dilakukan dengan menggunakan obat-obat antihipertensi seperti diuretik, beta bloker, antagonis kalsium, ACE inhibitor, alfa bloker, dan angiotensin II antagonis.

"Penanganan hipertensi yang disertai kerusakan ginjal ditujukan untuk mencapai target ideal 130 mmHg/80 mmHg, dilakukan dengan lebih dari satu obat antihipertensi," tambahnya.

Sementara upaya pencegahan, katanya, bisa dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat, menghindari penggunaan produk tembakau dan alkohol, membatasi konsumsi kafein, dan mengukur tekanan darah secara rutin untuk deteksi dini.
Apakah hubungan penyakit hipertensi dengan penyakit ginjal?

hipertensi adalah penyakit yang menggambarkan meningkatnya tekanan darah seseorang
Peningkatan tekanan darah akan berakibat peningkatan tekanan yang ditimbulkan darah pada pembuluh-pembuluh darah lainnya
Ginjal sendiri memiliki pembuluh darah yang kecil dan tipis..
apabila terjadi peningkatan tekanan darah, maka tekanan darah pada nefron ginjal pun akan meningkat. Sehingga sewaktu-waktu apabila tekanan darah melebihi tekanan darah ginjal maka dapat terjadi pecah pembuluh darah di nefron ginjal.
Makanya tak jarang kita temukan orang yang menderita hipertensi dapat berujung pada gagal ginjal

jelas sekali berhubungan sobat.dengan adanya hipertensi maka dipastikan kemungkinan besar orang itu juga dapat mengalami kerusakan/gagal ginjal.mengapa? karena seperti kita ketahui bahwa hipertensi itu adalah terjadinya suatu peningkatan tekanan aliran darah pada tubuh kita,dalam hal ini jantung merupakan motor/pompa/mesin dari semua organ manusia dimana jantunglah organ vital yang mengalirkan darah untuk semua kebutuhan organ tubuh kita termasuk ginjal,paru,otak,hati,dll.dengan terjadinya hipertensi maka secara otomatis asupan aliran darah yang di sebarkan ke ginjal misalnya pasti akan semakin meningkat pula,dimana kita ketahui pembuluh darah kita memiliki batas ambang maksimal.jadi jika pembuluh darah kita secara terus menerus mendapatkan tekanan aliran darah yang sangat tinggi,maka otomatis akan terjadi vasodilatasi pada pembuluh darah tersebut dan pada akhirnya akan mengalami kebocoran atau pecah akibat dari tekan yang sangat kuat,dengan pecahnya pambuluh darah itu ,maka secara otomatis filter dari ginjal kita yang di sebut glomerolus akan mengalami kerusakan,nah disinilah cikal bakal dari gagal ginjal itu selain karena penyakit dibetes melitus.

Penyakit hipertensi merupakan suatu indikasi bahwa ada yang kurang sehat ditubuh kita.
Penyakit Hipertensi apabila dibiarkan bisa menyerang dan merusak ginjal. Ini disebut penyakit hipertensi renal.

Dengan terapi khelasi, hipertensi dapat diatasi sehingga tekanan darah menjadi normal kembali, dan ginjal tetap sehat sehingga terhindar dari kerusakan.
PENISILIN

1. Sistem cincin penisilin merupakan suatu cincin β laktam segi empat dan satu cincin tiazolidin segi lima. Bisiklik yang tidak tersubstitusi diberi nama penam
2. Penisilin tersendiri dapat dianggap suatu turunan asil suatu kerangka dasar umum, asam 6-aminopenisiloat (6-APS) yang tidak mempunyai daya antibiotik. 6-APS menyudut disepanjang poros N-4/C-5 dan menyebabkan 3 pusat kiral (C-3, C-5, C-6)
3. Berdasarkan struktur biogenetiknya 6-APS merupakan dipeptida gabungan sistein dan valin.
4. Benzilpenisilin (penisilin G) adalah salah satu penisilin yang terdapat dialam, dan merupakan antibiotik pertama yang dibuat besar-besaran dengan tekhnik fermentasi, benzilpenisilin atau penisilin G suatu senyawa yang tidak toksik tetapi sangat aktif terhadap sepsis stafilokokus, meningitis, atau gonore
5. Cincin penam adalah suatu dipeptida yang terdiri dari sisteina dan sisa valin. Karena ketegangan segi-4 β-laktam, cincin tersebut mudah pecah oleh higrolisis asam atau alkoholis, dan logam berat seperti Zn,Cu,Pb.
6. Kepekaan penisilin terhadap asam cukup beragam, bergantung pada strukturnya . misalnya fenoksimetilpenisilin lebih tahan terhadap pemutusan dibandingkan dengan benzilpenisilin, oleh karena itu lebih cocok untuk pemakaian oral.
7. Penisilin atau penem ditemukan pada tahun 1929 oleh Sir Alexander Fleming.
8. Penisilin dihasilkan oleh jamur penicillium notatum dan P.chrysogenum.

Mekanisme kerja antibiotik β-laktam :
o Antibiotik gol β-laktam merusak dinding sel bakteri.

Mekanisme pertahanan bakteri :
o Bakteri membentuk enzim β-laktamase (penisilinase) gram positif disekresi ke medium gram negatif tetap didalam sel.
o Jadi organisme gram positif merusak antibiotik dengan cepat.
o Muncul galur bakteri tahan β-laktam.

Turunan Penisilin
Fenoksimetilpenisilin (penisilin V), penisilin semisintetik dibuat dengan cara fermentasi.
Propisilin termasuk fenoksipenisilin, penisilin semisintetik, turunan asam R,S-2-fenoksibutirat 6-APS.
Diklosasilin termasuk isoksazolinpenisilin.
Ampisilin, amoksilin, pivampisilin turunan ion zwitter asam R-2-amino-2-aminobenzil penisilin
Karbenesilin adalah α-karboksibenzil-penisilin, yang dibangun dari R,S-2-fenilmalonat dan 6-APS.
Sefaleksin dan sefaklor mempunyai rantai samping fenilglisin, seperti pada ampisilin.
Keaktifan sefalosporin C hanya seperseribu keaktifan benzilpenisilin, sehingga pemakaiannya terbatas.
Tahan terhadap hidrolisis enzim dan menjadi pekat dalam saluran kemih sehingga berguna untuk infeksi saluran kemih yang disebabkan organisme gram negatif.
Sefalotin banyak dipakai, spektrum luas, dan tahan laktamase.
Sefaleksin (analog ampisilin) aktif secara oral, stabil terhadap asam.
Sefotaksim dan moksalaktam sangat aktif terhadap meningitis.

Hubungan struktur aktivitas
Aktivitas antibakteri penisilin dan sefalosporin bergantung pada keutuhan cincin penam dan 3-sefem.
Terbukanya cincin β laktam mengakibatkan seluruh aktivitas hilang.
Kestabilan terhadap asam dan β laktamase tergantung pada struktur.
Meningkatnya kestabilan terhadap asam karena : adana gugus yang menarik elektron diposisi α ke gugus amida rantai samping.
Inaktivasi oleh β laktamase khususnya lebih sulit pada penisilin yang punya residu asil (umpamanya dikloksasilin) karena hambatan keruangan.

Farmakologi
l Terapi praktis penggolongan antibiotik β-laktam, berdasarkan :
a). Spektrum kerja
b). Kestabilan terhadap asam
c). Kestabilan terhadap β-laktamase
d). β-laktamase adalah enzim bakteri yang mempengaruhi hidrolisis cincin β-laktam penisilin dan sefalosporin.
l Resistensi bakteri shg mengakibatkan inaktivasi antibiotik, substrat tempat sergapnya dinamakan :
a). Penisilinase (β-laktamase I)
b). Sefalosporinase (β-laktamase II)
c). Enzim bakteri yang meng inaktivasi kedua antibiotik tsb ((β-laktamase spektrum luas)



l Tetrasiklin adalah golongan antibiotik yang diisolasi dari Streptomyces aureofaciens
l Tetrasiklin yang lebih baru (doksisiklin dan minoksiklin) berbeda dengan anggota yang lebih tua dalam farmakokinetiknya (absorbsi lebih baik dan waktu paruh yang lebih lama)
l Tetrasiklin berupa senyawa kristal berwarna kuning, yang dalam daerah Ph fisiologik sedikit larut dalam air, dapat membentuk garam dengan asam dan garam.

l Kerangka dasarnya adalah oktahidronaftasen yang mengandung satu gugus dimetilamino dan satu gugus karboksamida dan secara khas tersubstitusi dengan fungsi oksigen (gugus OH, enolik, fenolik)
l Tetrasiklin mempunyai lima pusat asimetrik yang dikenal konfigurasi absolutnya.
l Sifat asam diberikan oleh gugus hidroksilenol pada C3 (sebagai bagian gugus asam karboksilat. Dan oleh struktur fenol – diketon (C10 sampai C12)
l Sifat basa diberikan oleh pKa tetrasiklin hidroklorid adalah 3,3 (gugus OH pada C3) 7,7 (struktur fenol – diketon) dan 9,7 (gugus dimetilamino)

l Untuk terapi, tetrasiklin digunakan dalam bentuk hidrokloridnya yang bereaksi dengan asam kuat yang larut dalam air, dan sebagai akibatnya hidrolisis condong untuk mengendap.
l Jenis kerja tetrasiklin adalah bakteriostatik.
l Sistem fenol – diketon menyebabkan dapat membentuk khelat dengan logam bervalensi dua atau lebih (Fe2+, Mg2+, Ca2+, Al3+) kompleks khelat tidak larut dalam air.
l Dengan anion (fosfat dan sitrat) dan zat netral (kafein, polivinil-pirolidon) tetrasiklin membentuk kompleks lemah. Efek ini dimanfaatkan untuk pembuatan sediaan parenteral.
l Epimerisasi pada C4 terjadi pada Ph antara 2 sampai 6 akan memberikan reaksi yang bolak – balik.
l Bergantung pada komposisi larutan bergeser kearah epi.
l Pada ph ≤ 2 tetrasiklin dengan hidroksil pada C6 akan membebaskan air. Dengan aromatisasi akan terbentuk anhidrotetrasiklin.
l Klortetrasiklin adalah labil terhadap basa. Sebagai hasil urai adalah isoklortetrasiklin yang terjadi dengan pembukaan cincin dan kemudian laktonisasi gugus karboksil yang terbentuk pada tahap antara dengan hidroksil pada C6.

PEMBUATAN
l Tetrasiklin yang digunakan dalam terapi diperoleh secara mikrobiologik dari filtrat biak jenis streptomyces atau dengan cara semisintetis. Pembuatan rolitetrasiklin dimulai dari tetrasiklin yang dengan paraformaldehid dan pirolidin akan teraminometilasi.
l Dalam larutan air lambat laun akan terurai menjadi komponen akhir sampai terjadi kesetimbangan.

Farmakologi tetrasiklin
Antibiotik spektrum luas untuk bakteri gram egatif dan positif termasuk riketsia.
Indikasi khas untuk terapi oral jangka waktu lama pada infeksi campur sal pernapasan dan sal empedu.
Bahaya pewarnaan kuning gigi bayi permanen dan tertimbun di tulang, dapat terjadi bila di konsumsi pada kehamilan ke 5 bulan.
Tidak boleh digunakan bersama antasida atau sediaan besi.



Pada tahun 1947 Burkholder mengisolasi suatu galur streptomyces (S.venezuela) pembentuk antibodi, setahun kemudian dari filtrat biaknya dapat diperoleh kloramfenikol kristal.
Kloramfenikol atau D-(-)-treo-2-dikloroasetamido-1-(4-nitrofenil)-1,3-propandiol. Adalah senyawa fenil-propan tersubstitusi.
Kloramfenikol mempunyai dua unsur struktur yang tidak lazim untuk bahan alam, yaitu suatu gugus nitro aromatik dan residu diklor asetil.
Turunan yang gugus hidroksilnya pada C3 terdapat sebagai ester juga digunakan dalam terapi.
Gol. Ini antara lain kloramfenikol-palmitat (asam palmitat = C15H31COOH) dan kloramfenikol hemisuksinat natrium (garam natrium ester hemisuksinat)

Azidamfenikol
Azidamfenikol yang mengandung residu asam azido asetat hanya digunakan lokal dalam bentuk larutan dalam air untuk tetes mata

Biotransformasi kloramfenikol
Metabolit utama kloramfenikol adalah glukuronida nya yang bekerja antibiotik, yang dibuat dihati dan di ekskresikan di ginjal.
Karena pada bayi prematur dan neonatus kemampuan metabolisme hati belum matang sehingga dapat terjadi akumulasi.
Reaksi biotransformasi lain adalah reduksi gugus nitro menjadi amino dan hidrolisis ikatan amida, tapi kurang penting.

Farmakologi Kloramfenikol
Antibiotik spektrum luas dengan cara kerja bakteriostatik.
Indikasi untuk infeksi salmonella (penyebab tifus dan paratifus)
Sebagai antibiotik alternatif karena efek sampingnya dapat merusak sistem pembentukan darah.
Komplikasi paling berbahaya adalah pansitopenia (pengurangan jumlah total sel darah) dan anemia aplastik.


Kerangka dasar linkomisin adalah trans-1-metil-4-propil-L-prolin dan α-metiltioglikosida aminooktosa yaitu linkosamin, yang terikat dengan ikatan amida.
Spektrum kerja antibiotika pada mikroorganisme gram positif dan mikroba anaerob gram negatif.
Digunakan untuk infeksi yang disebabkan oleh stafilokokus, dan mikroba yang resisten terhadap AB β laktam dan eritromisin.
Klindamisin semisintetik, hidroksil pada C7 dengan inversi konfigurasi digantikan oleh klor.


Eritromisin mengandung cincin lakton yang diberinama eritronolid, gula amino D-desosamin, gula netral L-kladinosa.
Antibiotik golongan ini mempunyai ciri cincin lakton makrosiklik 12 anggota sampai 16 anggota, yang terikat secara glikosidik, dengan satu atau dua gula amino.
Kerangka dasar yang lain : gula netral yang terikat langsung pada cincin lakton atau dengan gula amino
Eritromisin sebagai basa sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol dan pelarut organik lain dan berasa pahit.
Pada ph dibawah ph 4 Cepat terurai, maka pemberian secara oral dalam bentuk sediaan diperlambat yang tahan terhadap asam lambung.
Sediaan parenteral digunakan garam yang larut dalam air seperti laktobionat.
Asam laktobionat adalah suatu hasil oksidasi laktosa adalah asam-4-0-β-D-galaktopiranosil-D-glukonat
Reaksi eritromisin dengan asam klorida karboksilat atau anhidrida asam karboksilat hidroksil desosamin teresterkan, dan menghasilkan senyawa lauril sulfat yaitu eritromisinestolat tidak mempunyai rasa pahit yang khas eritromisin.
Makrolida utama adalah eritromisin (eritromisin A),
Termasuk gol makrolid lain adalah spiramisin.

Farmakologi eritromisin
Jenis kerja eritromisin adalah bakteriostatik.
Indikasi untuk infeksi yg disebabkan haemophilus influensa, efek samping kecil.
Penggunaan oral dapat terjadi gangguan GIT ringan.
Spiramisin ekskresi yang tinggi ke dalam saliva, cocok untuk menangani infeksi bakteri di daerah rongga mulut.



Golongan Aminoglikosida :
1. gol. Streptomisin,
2. gol. Neomisin-paramomisin,
3. gol. Kanamisin-gentamisin
Streptomisin untuk membedakan dengan streptomisin lainnya disebut streptomisi A. diperoleh dari streptomyces griseus.
Hanya streptomisin A yang penting untuk terapi.
Sebagai rangka dasar antibiotika aminoglikosida adalah monosakarida, aminomonosakarida (gula amino), dan siklitol basa tersubstitusi (turunan sikloheksan dengan paling kurang tiga gugus hidroksil)
Masing – masing komponen dihubungkan satu sama lain dengan ikatan glikosidik.

Golongan Streptomisin A
l Aglikon streptomisin terdiri dari :
l streptidin, suatu 1,3-diguanidino-2,4,5,6-tetrahidroksisikloheksan yang berkonfigurasi all trans.
l Dua komponen gula yang yang membentuk disakarida streptobiosamin yaitu L-streptosa dan N-Metil-L-2-glukosamin, keduanya terikat pada α glikosidik.

Golongan neomisin-bromomisin
l Kerangka dasar neomisin – paramomisin adalah 2-desoksitretamin yang sebagai aglikon terikat dengan bagian mono dan disakarida
l Neomisin berasal dari streptomyces fradiae yang bagian utamanya adalah neomisin B. neomisin B utama diberinama framisetin.
l Paramomisin diperoleh dari biakan streptomyces rimosus.

Golongan kanamisin – gentamisin.
l Kerangka dasar kanamisin - gentamisin adalah 2-desoksitretamin, tapi terikat dengan dua monosakarida.
l Kanamisin berasal dari streptomyces kanamycetius dan gentamisin, sisomisin dari mikromonospora.
l Ciri khas antibiotik aminoglikosida adalah spektrum kerjanya yang luas.

Farmakologi aminoglikosida
Spektrum luas untuk gram positif dan cara kerja bakterisid.
Indikasi Streptomisin, dicadangkan untuk indikasi khusus yaitu tbc.
Neomisin toksisitas tinggi pada penggunaan sistemik, shg dipakai untuk pemakaian luar infeksi kulit dan selaput mukosa.
Indikasi utama Gentamisin infeksi berat saluran kemih.
Efek samping aminoglikosid secara umum adalah ototoksisitas permanen (gangguan keseimbangan dan pendengaran) karena menyebabkan kerusakan saraf otak ke-8.
Efek samping neurotoksik tergantung dosis dan lama penggunaan.



Antibiotik polieptida dibangun secara siklik.
Polipeptida homomer hanya terdiri dari asam amino.
Polipeptida heteromer mempunyai kerangka lain.
Ikatan homodet, cincin asam amino terikat satu sama lain melalui ikatan amida.
Ikatan heterodet, ikatan tidak hanya ikatan amida tapi ada ikatan lain misal jembatan disulfida.
Tirosidin adalah dekapeptida homomer-homodet basa.
Digunakan untuk terapi adalah golongan tirotrisin di peroleh dari Bacillus brevis.

Gramisidin merupakan pentadekapeptida linier heteromer, yang gugus amino terminalnya terformilasi dan gugus karboksil terminalnya teramidasi dengan etanolamin. Rantainya secara bergantian asam amino L dan D.
Basitrasin adalah dodekapeptida dengan cincin yang dibentuk dari 7 asamn amino. Cincin 2-tiazolin yang terletak pada rantai samping mengandung L-isoleusin dan L-sistein terminal.
Polimiksin adalah dekapeptida heteromer-homodet dan mempunyai cincin heptapeptida.

Farmakologi AB Polipeptida
l Gramisidin dan basitrasin digunakan sbg AB lokal, bekerja thd bakteri gram positif.
l Polimiksin pada pemberian oral tidak diabsorbsi, sehingga digunakan untuk infeksi usus dan digunakan untuk mereduksi kuman didalam usus sebelum pembedahan.



Sulfonamid mengandung bagian sulfanilamido yang tidak tersubstitusi dan 4-amino benzolsulfonil dinamai sulfanilil.
Sulfanilamid, yaitu 4-amino-benzensulfonamida. Bekerja bakteriostatik.
Sulfalen dan sulfadoksin mempunyai paro waktu sangat lama.
Salazosulfapiridin merupakan golongan sulfonamid yang sukar diabsorbsi
Klasifikasi obat antibakteri
1. Aminoglikosid
a. Kanarco
Indikasi:
Infeksi saluran nafas, faringitis, bronchitis, bronkopneumonia dan pneumonia, infeksi saluran kemih, sistitis akut dan kronik, pielitis akut,nefritis, gonore, infeksi sufuratif, impetigo, limfangitis, mastitis, otitis media, osteomiolitis, karbunkel dan infeksi setelah operasi, disentri basil dan diare akut.
Kontra indikasi:
Hipersensitivitas,hati-hati pada penderita gangguan ginjal.
Efek samping:
Ruam kulit,sakit kepala,mual,paraestesia.
b. Kanoxin
c. Netilmisin
2. Sefalosporin
a. Avelox
Indikasi:
Eksaserbasi akut bronchitis kronik, pneumonia di masyarakat, sinusitis bakteri akut.
Kontra indikasi:
Hipersensitivitas, kehamilan dan menyusui, anak dan remaja, pasien dengan riwayat kehamilan tendo akibat terapi kuinolon, gangguan elektrolit (khusus hipokalemia), bradikardi, gagal jantung dengan pengurangan fraksi ejeksi ventrikel kiri, riwayat aritmia asimtomatik.
Efek samping:
Intoksikasi saluran cerna, perpanjangan QT, gangguan pengecapan.
b. Cefobid
c. Cefor
3. Kloramfenikol
a. Biotikol
Indikasi:
Tifoid, paratiroid, infeksi saluran nafas, infeksi saluran kemih, bruselosis, salmonella, riketsiosis, meningitis, infeksi berat lainnya.
Kontra indikasi:
Hipersensitivitas, anuria, gangguan fungsi hati atau ginjal berat.
Efek samping:
Gangguan pencernaan, rash, anoreksia, vertigo, sakit kepala, diskrasia darah, sindroma gray.
b. Thiamisin
c. Thianicol
4. Makrolida
a. Bannthrocin
Indikasi:
Infeksi sreptokokus, stafilakokus, diplokokus, mioplasma, myoplasma pneumonia, bardetella pertusis, treponema pallidum, corynebakterium ditherlae, corybakterium minutissium, entamoeba histolytica, listeria monocytogenes, haemophylus influenza, dan klostridium.
Kontra indikasi:
Gangguan fungsi hati
Efek samping:
Kejang perut,mual,muntah,diare,urtikaria dam ruam kulit lain.
b. Comtro
c. Kemothrocin
5. Kuinolon
a. Tetrin
Indikasi:
Infeksi yang sensitive terhadap tetrasiklin.
Kontra indikasi:
Hipersensitivitas, kehamilan, menyusui, bayi, dan anak <8 tahun.
Efek samping:
Mual, muntah dan diare
b. Vibramisin
c. Zenicyclin
6. Tetrasiklin
a. Oxybiotic
Indikasi:
Infeksi saluran cerna, saluran nafas, telinga, hidung, tenggorokan, mata, ulat urogenital, tifus dan paratifus, pencegahan infeksi sebelum dan sesudah operasi
Kontra indikasi:
Hipersensitivitas
Efek samping:
Mual, stomatitis, diare, fotofobi,
b. Soltralin
c. Suprabiotic
7. Golongan antibiotik lain
a. Klindamisin.
b. Metronidazol.
Indikasi
Pengobatan infeksi campuran vagina yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis dan C. albicans.
Kontra Indikasi
 Hipersensitif terhadap salah satu komponen.
 Terapi kombinasi dengan metronidazole oral sebaiknya dihindari pada kasus gangguan saraf yang aktif, riwayat diskrasia darah, hipotiroid atau hipoadrenal kecuali jika menurut dokter keuntungan yang didapat melebihi potensi bahaya yang muncul pada pasien.
 Pada wanita hamil trimester pertama.
Efek Samping
Sakit kepala, vertigo, nausea, diare. erupsi, eritema, urtikaria, pruritus, flushing, kejang-kejang, neuropati perifer.
c. Colistin.
Kasus Penggunaan Antibiotic Kombinasi
Jerawat
Jerawat terjadi ketika lubang kecil di permukaan kulit yang disebut pori-pori tersumbat. Tiap pori merupakan pembuka kanal yang disebut folikel. Di dalam folikel terdapat rambut dan kelenjar minyak. Secara normal, kelenjar minyak membantu melumasi kulit dan menyingkirkan sel kulit mati. Namun ketika kelenjar tersebut menghasilkan minyak yang berlebihan, pori-pori menjadi tersumbat oleh penumpukan kotoran dan bakteri. Penyumbatan ini disebut sebagai komedo.
Permukaan sumbatan dapat berwarna putih (disebut whiteheads) atau gelap (disebut blackheads). Whiteheads berupa pori yang tersumbat yang tidak mempunyai bukaan, sementara blackheads berupa pori yang terbuka dan mempunyai permukaan gelap. Jika pecah, maka isi yang terkandung di dalamnya termasuk minyak dan bakteri dapat menyebar ke sekeliling dan menyebabkan reaksi peradangan (inflamasi). Jika peradangan terjadi jauh di dalam kulit, jerawat dapat membesar dan mengeras serta terasa sakit yang disebut kista. Umumnya jerawat dapat muncul di wajah, leher, dada, punggung, dan bahu. Bagian tubuh tersebut merupakan daerah dengan jumlah kelenjar minyak fungsional terbesar.
Diketahui ada 3 faktor yang berperan dalam timbulnya jerawat, produksi minyak yang berlebih (sebum), pengelupasan sel kulit mati yang tidak teratur sehingga dapat mengiritasi folikel di kulit, dan adanya bakteri. Perubahan hormonal tubuh dapat mencetuskan timbulnya jerawat. Umumnya perubahan hormonal ini terjadi pada remaja (baik anak laki-laki maupun anak perempuan); wanita dan anak perempuan pada 2-7 hari sebelum periode menstruasi; wanita hamil; dan pasien pengguna obat tertentu seperti kortison, steroid, testosteron, estrogen dan fenitoin. Mereka yang disebutkan di atas memiliki faktor risiko untuk mengalami jerawat.
Adapun faktor risiko yang lainnya meliputi kontak langsung dengan produk untuk rambut atau kosmetik yang mengandung minyak; riwayat keluarga berjerawat dimana jika orang tua berjerawat maka anak mungkin akan berjerawat juga; serta adanya friksi atau tekanan pada kulit disebabkan hal tertentu seperti telepon atau telepon selular, helm, kerah baju yang ketat, dan ransel. Penggunaan pil KB dan stres juga dapat memperhebat jerawat di kemudian hari. Jerawat yang membandel harus diatasi segera. Prinsip pengobatan jerawat bekerja dengan cara mengurangi produksi minyak, mempercepat pergantian sel kulit, melawan infeksi bakteri, mengurangi peradangan atau merupakan kombinasi dari keseluruhannya. pengobatan jerawat tidak dapat dilakukan dengan instan. Hasil baru dapat terlihat dalam hitungan minggu, sehingga diperlukan kesabaran dalam mengatasi jerawat. Dokter akan merekomendasikan obat resep yang digunakan di kulit (topikal) atau diminum (oral). Obat oral untuk jerawat sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan, terutama sepanjang trimester pertama karena dapat berpengaruh terhadap janin.
Pengobatan jerawat
Pengobatan topikal. Losion jerawat dapat mengurangi minyak, membunuh bakteri dan mempercepat pengelupasan sel kulit mati. Losion yang dijual bebas umumnya mengandung benzoil peroksida, sulful, resorsinol, asam salisilat atau asam laktat sebagai bahan aktifnya. Produk ini dapat membantu untuk jerawat yang ringan. Jika jerawat tidak merespon pengobatan ini, dokter dapat memberikan losion yang lebih kuat. Tretinoin dan adapalene merupakan contoh obat resep topikal yang merupakan turunan vitamin A. Bekerja dengan mempercepat pengelupasan sel dan mencegah penyumbatan folikel. Antibiotik topikal diperlukan untuk membunuh kelebihan bakteri kulit. Kombinasi terapi kadang diperlukan untuk mendapatkan hasil optimal.
 Antibiotik. Untuk jerawat sedang sampai berat, antibiotik oral diperlukan untuk mereduksi bakteri dan melawan peradangan. Mungkin diperlukan antibiotik dalam hitungan bulan atau menggunakan kombinasi dengan produk topikal.
 Isotretinoin. Untuk kista yang dalam, antibiotik tidaklah cukup. Isotretinoin merupakan pengobatan yang cukup kuat untuk kista atau jerawat yang tidak merespon pengobatan lain. Obat ini digunakan untuk jerawat yang menjengkelkan. Sangat efektif, namun diperlukan pengawasan dermatologis karena efek sampingnya. Isotretinoin dihubungkan dengan kelahiran cacat, sehingga tidak dapat digunakan oleh wanita hamil dan wanita yang berencana hamil selama perawatan atau beberapa minggu sebelum perawatan berakhir. Isotretinoin dapat meningkatkan trigliserida dan kolesterol dalam darah dan meningkatkan kadar enzim hati. Dilaporkan juga terjadi peradangan usus karena penggunaan isotretinoin.
Kontrasepsi oral. Kontrasepsi oral termasuk kombinasi norgestimate dan etinil estradiol, menunjukkan peningkatan jerawat pada wanita. Kontrasepsi oral dapat menimbulkan efek samping sehingga penggunaanya harus di bawah pengawasan dokter.

CLaser. Laser dapat mencapai bagian lebih dalam dari kulit tanpa merusak permukaan kulit. Laser dapat merusak kelenjar minyak dan menyebabkan minyak yang dihasilkan lebih sedikit. Terapi ini juga dapat meningkatkan tekstur dan mengurangi bekas jerawat, sehingga dapat menjadi terapi yang baik untuk jerawat dan bekas jerawat.
Prosedur kosmetik. Pengelupas kimia dan mikrodermabrasi mungkin membantu untuk mengontrol jerawat. Prosedur konsmetik ini lebih efektif jika dikombinasikan dengan perawatan jerawat yang lain.

Jerawat
Obat kombinasinya: norgestimate dan etinil estradiol
Trouble is a friend
By: Lenka

Trouble he will find you no matter where you go, oh oh
Masalah dia akan menemukanmu bukan masalah kemanapun kamu pergi
No matter if you're fast, no matter if you're slow, oh oh
Bukan masalah jika kamu cepat, bukan masalah jika kamu lambat
The eye of the storm or the cry in the mourn, oh oh
Mata dari badai atau tangisan di saat dukacita
You're fine for a while but you start to lose control
Kamu sangat baik untuk sesaat tapi kamu mulai untuk menghilangkan kendali

He's there in the dark, he's there in my heart
Dia berada di kegelapan, dia berada di hatiku
He waits in the wings, he's gotta play a part
Dia menunggu di ujung sayap, dia harus bermain sebuah peran
Trouble is a friend, yeah trouble is a friend of mine, oh oh!
Masalah adalah seorang teman, ya masalah adalah seorang teman milikku

Trouble is a friend but trouble is a foe, oh oh
Masalah adalah seorang teman tapi masalah adalah seorang lawan
And no matter what I feed him he always seems to grow, oh oh
Dan bukan masalah apakah aku memberinya makan dia selalu tampak tumbuh
He sees what I see and he knows what I know, oh oh
Dia melihat apa yang ku lihat, dia mengetahui apa yang ku ketahui
So don't forget as you ease on down the road
Jadi jangan melupakan ketenanganmu di sepanjang jalan

He's there in the dark, he's there in my heart
Dia berada di kegelapan, dia berada di hatiku
He waits in the wings, he's gotta play a part
Dia menunggu di ujung sayap, dia harus bermain sebuah peran
Trouble is a friend, yeah trouble is a friend of mine, oh oh
Masalah adalah seorang teman ya masalah adalah seorang teman milikku

So don't be alarmed if he takes you by the arm
Jadi jangan ingatkan jika dia mengambil kamu dengan kekuasaannya
I won't let him win, but I'm a sucker for his charm
Aku tidak akan membiarkan dia menang, tapi aku seorang pecundang untuk pesonanya
Trouble is a friend, yeah trouble is a friend of mine, oh oh!
Masalah adalah seorang teman ya masalah adalah seorang teman milikku

Oh how I hate the way he makes me feel
Oh bagaimana aku membenci jalan itu dia membuatku merasakan
And how I try to make him leave, I try
Dan bagamana aku mencoba membuatnya mati, aku mencoba
Oh oh, I try!
oh aku mencoba



But He's there in the dark, he's there in my heart
Dia berada di kegelapan, dia berada di hatiku
He waits in the wings, he's gotta play a part
Dia menunggu di ujung sayap, dia harus bermain sebuah peran
Trouble is a friend, yeah trouble is a friend of mine, oh oh
Masalah adalah seorang teman ya masalah adalah seorang teman milikku

So don't be alarmed if he takes you by the arm
Jadi jangan ingatkan jika dia mengambil kamu dengan kekuasaannya
I won't let him win, but I'm a sucker for his charm
Aku tidak akan membiarkan dia menang, tapi aku seorang pecundang untuk pesonanya
Trouble is a friend, yeah trouble is a friend of mine, oh oh!
Masalah adalah seorang teman ya masalah adalah seorang teman milikku
Ooo, oh ooo, ooo ahh
Oooohhhh ohhh ooooo ahhhhhh.

Kamis, 11 Maret 2010

Hello Band – Dua Cincin

Tak mampu aku
Menahan sakit hatiku
Lihatmu kau madu

[*]
Beribu cara telah ku coba
Tapi apa daya ku tak kuasa
Kau menginginkannya

[**]
Tak bisa jari-jariku
Terima dua cincin
Dari hatimu dari cintamu
Dan tak bisa perasaanku
Berbagi kasih dengan dirinya
Dari cintamu

Back to [*]

Back to [**] 2x

Dan tak bisa perasaanku
Berbagi kasih dengan dirinya
Dari cintamu

Tak mampu aku
Menahan sakit

uchhhh
menyedihkan ya,,,,,


aku dan teman2 saat lagi ada di prambanan...
akusuka banget karena bisa foto2 bareng..
karena jarang banget kita foto bareng2..
menyenangkan deghhhhhhhhhhh,,,,,,,,
mau ikutan.....
hahahhhhhhhhaaaaaaaaaaaaaaaaaa


lagi santei coy...

Senin, 08 Maret 2010


aku kangen ma ayah.........................

huft...

kapan yach aku bisa kretemu ma dia......

Jujur ku katakan kepadamu
Bahwa kamu yang paling mengerti
Tak ‘kan ada yang lain
Menggantikan dirimu lagi

Berulang kali telah aku coba
Membuka hati untuk yang lain
Namun semua berakhir
karena cintaku hanya untukmu

Salahkah diriku yang tak bisa
Menepikan dirimu dalam hatiku
Aku telah mencoba teras ku mencoba
Namun ku tak bisa

Mungkin memang aku bersalah
Tak bisa menjadi yang kau minta
Andai dulu ku tahu
Pasti kit masih kan bersama

Karena dengan arti dirimu yang selalu ada
Di hati ini punya arti bersamaku
Aku telah mencoba keras ku mencoba
Namun ku tak bisa

Aku tak bisa 2x
Melupakanmu


karamnya cinta initenggelamkanku di duka yang terdalamhampa hati terasakau tinggalkanku meski ku tak relasalahkah diriku hingga saat iniku masih mengharap kau tuk kembali
mungkin suatu saat nantikau temukan bahagia meski tak bersamakubila nanti kau tak kembalikenanglah aku sepanjang hidupmu

mungkin suatu saat nantikau temukan bahagia meski tak bersamakubila nanti kau tak kembalikenanglah aku sepanjang hidupmu
menabur bunga menetes air dimata dedaun berguguran aku bersedih dingin hati terasa separuh jiwaku menghampa perih terbalut sepi melaraku sendiri dia tlah pergi, tak mungkin kembali dia tlah pergi, pilukan hati dia tlah pergi, tak lagi disisi dia tlah pergi ke nirwana mengingatmu, mengenangmu nelangsa aku disini kesunyian, kepedihan mampukah terlewati

Resah jiwaku menepi Mengingat semuanya yang terlewati Saat kau masih Ada di sisi Mendekapku dalam hangatnya cintamu Lambat sang waktu berganti Endapkan laraku di sini Coba tuk lupakan Bayangan dirimu Yang selalu saja memaksaku tuk merindumu 'Sekian lama, aku mencoba Menepikan diriku Di redupnya hatiku Letih menahan Perih yang kurasakan Walau ku tahu Ku masih mendambamu Lambat sang waktu berganti Endapkan laraku di sini Coba tuk lupakan Bayangan dirimu Yang selalu saja memaksaku tuk merindumu
tugas bnyak banget pai ndak sempet dech update di blog.....
huft,,,,